Pada 11 september 2011, Amerika memperingati 10 tahun serangan teroris terhadap Amerika Serikat oleh Alqaeda. Sementara itu masih banyak terdapat demonstrasi retorika anti-Muslim. Muslim Afro Amerika (Black Muslim) di Pittsburgh dan seluruh daerah lainnya telah mengorganisir untuk mengatasi prasangka tersebut yang terus berlanjut.
“Mereka yang telah melakukan tindakan ini (serangan teror), kita tidak percaya mereka muslim. mereka tidak benar-benar mengikuti ajaran Alquran,” kata Omar Shaheed, Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah di Pittsburg, US. “Tidak ada ajaran dalam Islam atau agama apapun yang menganjurkan pembunuhan terhadap sesama. Tidak ada ajaran dalam Islam yang mendukung perilaku semacam itu. Bagaimana anda bisa mengklaim mewakili tuhan ketika Anda membunuh orang sendiri.”
Dalam upaya untuk menghormati para korban serangan 11 september, Jamaah MuslimAhmadiyah telah meluncurkan kampanye “Muslims for life”. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk mengumpulkan 10.00 unit darah, cukup untuk menyelamatkan nyawa 30.000 orang sepanjang bulan september.
“Kami memiliki gerakan donor darah untuk memperingati para korban 11 september,” kata Shaheed. “Jika kita melihat atas apa yang direpresentasikan oleh darah, tidak ada yang dapat hidup tanpa darah. Ketika orang lain membutuhkannya di bumi, itu tugas kita untuk membantu mereka. Kami pikir dengan memberikan darah, kita tahu bahwa kita telah melakukan sesuatu yang akan menyelamatkan nyawa.”
Sejauh ini Jamaah Ahmadiyah telah mengumpulkan lebih dari 4.000 liter darah. Ahmadiyah Pittsburg sendiri mampu mengumpulkan 19 liter. beberapa donor darah lainnya akan diadakan sepanjang bulan ini.
Salah satu alasan kami mencoba untuk melayani umat manusia adalah kita ingin orang untuk membaca Islam dan bertanya pada diri sendiri, apakah Islam mengajarkan kebencian atau tidak,” kata Shaheed. “Ini akan memakan waktu, itu tidak akan terjadi semalam. Saya pikir hanya mengenal muslim yang baik – saya pikir orang harus melakukan itu. Orang-orang yang melakukan tidakan teror itu, tidak ada kerohaniannya tentang apa yang mereka lakukan.”
Pada 10 September di Perpustakaan Carnegie di Homewood, Your Sister’s Projeck, inc menggelar “Islam dalam Imaginasi Pittsburgh: 10 tahun setelah 11 september.” Diskusi ini meneliti diskriminasi dan prasangka terhadap Muslim yang telah terjadi sebelum dan diperburuk sejak 11 september.
“Kami menggunakannya sebagai diskusi untuk berbicara tentang Muslim dan kulit hitam. Selama ini dan sampai hari ini, kami di stigma dan didiskriminasi, jadi kami menggunakan waktu tersebut untuk membicarakan tentang apa yang telah terjadi pada kami.” Kata Shirley Muhammad, Pendiri Your sister’s Project Inc. “Ada beberapa orang yang terbuka dan tahu bahwa anda tidak dapat mendasarkan penilaian terhadap orang lain pada tindakan beberapa orang. Tetapi masih ada diskriminasi, masih ada stigma. Ini mengubah seluruh hidup kita.”
Muhammad berkata Muslim sering didiskriminasi dalam lapangan kerja, bahwa mereka tidak akan diterima oleh non muslim dalam pekerjaan. Dia juga mengatakan Your Sister’s Project Inc. oraganisasi sosial masyarakat non profit telah didirikan untuk pengumpulan dana dari yayasan Pittsburg karena latar belakang agama seseorang.
“Saya menggunakan nama saya dan saya bangga karenanya, aku tidak akan berubah karena mereka menginginkan aku berubah.Dalam lapangan kerja itu mengerikan. Budaya adalah anti muslim. Ini seperti anda seperti terisolasi. Ada bias,” kata Muhammad. Sistem ini tidak bekerja untuk kita. ini tidak akan bekerja untuk anda jika anda kulit hitam dan itu tidak akan bekerja jika anda Muslim.”
Acara ini juga menampilkan pemutaran “Mooz-lum,” film independen 2010 amerika tentang sebuah keluar Afro Amerika sebelum dan setelah serangan teroris 11 september.
“Saya pikir kami telah datang jauh, tapi kami memiliki panjang untuk ditempuh. Saya pikir negera ini berkembang dalam mewujudkan mimpi-mimpi dari 4 ayah, tetapi tetap saja negara ini hidup dengan banyak prasangka dari masa lalu yang merugikan mimpi dari 4 ayah,” kata Imam Walter Shaheed, Aktivis dan panelis pada diskusi di perpustakaan Homewood.” Jika kita dapat terus memberikan penghormatan kepada nilai-nilai terbaik untuk negeri ini, saya pikir kita semua akan sangat bangga menjadi orang amerika.”
Menanggapi hasil jajak pendapat yang dirilis oleh Pew Reserch center muslim panas lalu yang mangungkapkan bahwa Presiden Barack Obama sebagai “Muslim yang terkurung”, banyak orang amerika percaya Obama adalah seorang Muslim daripada ketika pertama kali terpilih.
“Ini mencerminkan kedunguan masa lalu. Ini merupakan pengingat dari era lama yang telah berlalu. Itu tidak mencerminkan Amerika yang terbaik. Itu sudah dibuat sangat, sangat jelas oleh Presiden Obama bahwa dia adalah seorang Kristen. Selama orang terus mengomel pada banyak informasi yang salah yang bodoh dan telah usang, saya pikir itu merugikan kita sebagai semua orang amerika ingin pergi. Saya pikir itu sangat merukan, Kata Shaheed. “Kita harus meminimalisir luka masa lalu. Sebagai Afro Amerika ini adalah pengingat dari pengalaman yang kita lalui di negeri ini. Saya pikir itu akan melakukan keadalian buat kita untuk meminimalkan jenis retorika tersebut.
Related Post :
0 komentar:
Posting Komentar